I made this widget at MyFlashFetish.com.

Selasa, 13 Januari 2009

Nikmati Kopinya, Bukan Cangkirnya

Sekelompok alumni satu universitas yang telah mapan dalam karir
masing-masing berkumpul dan mendatangi professor kampus mereka yang
telah tua. Percakapan segera terjadi dan mengarah pada keluhan tentang
stress di pekerjaan dan kehidupan mereka.

Menawari tamu-tamunya kopi, professor pergi ke dapur dan kembali
dengan porsi besar berisi kopi dan cangkir berbagai jenis dari
porselin, plastic, gelas kristal, gelas biasa, beberapa di antaranya
gelas mahal dan beberapa lainnya sangat indah, dan mengatakan pada
para mantan mahasiswanya untuk menuang sendiri kopinya.

Setelah semua mahasiswanya mendapat secangkir kopi di tangan,
professor itu mengatakan: "Jika kalian perhatikan, semua cangkir yang
indah dan mahal telah diambil, yang tertinggal hanyalah gelas biasa
dan murah saja. Meskipun normal bagi kalian untuk mengingini hanya
yang terbaik bagi diri kalian, tapi sebenarnya itulah yang menjadi
sumber masalah dan stress yang kalian alami."

Pastikan bahwa cangkir itu sendiri tidak mempengaruhi kualitas kopi.
Dalam banyak kasus, itu hanya lebih mahal dan dalam beberapa kasus,
bahkan menyembunyikan apa yang kita minum. Apa yang kalian inginkan
sebenarnya adalah kopi, bukan cangkirnya, namun kalian secara sadar
mengambil cangkir terbaik dan kemudian mulai memperhatikan cangkir
orang lain. Sekarang perhatikan hal ini: hati kita bagai kopi,
sedangkan pekerjaan, uang dan posisi adalah cangkirnya. Sering kali
karena berkonsentrasi hanya pada cangkir, kita gagal untuk menikmati
kopi yang Tuhan sediakan bagi kita.

hai kawan
Kehidupan yang sesungguhnya adalah hati kita. Apakah Anda
merasa bahagia dan damai? Apakah Anda mencintai dan dicintai oleh
keluarga, saudara dan teman-teman Anda? Apakah Anda tidak berpikir
buruk tentang orang lain dan tidak gampang marah? Apakah Anda sabar,
murah hati, bersukacita karena kebenaran, sopan dan tidak egois?

Hanya hati Anda dan Tuhan yang tahu. Namun bila Anda ingin menikmati
kopi dan bukan cangkirnya, hal-hal yang tidak semarak ini harus lebih
mengendalikan Anda ketimbang hal-hal semarak seperti pekerjaan, uang
dan posisi Anda!

Pantaskah kita mengeluh....?

LinkTerkadang kenyataan hidup kita. taksejalan dengan apa yang kita inginkan tapi pantaskah kita mengeluh......?
Mari kita tilik kembali seberapa besar usaha kita, jalan mana yang kita tempuh untuk dapat mewujudkan apa yang kita inginkan, sudah sesuaikah dengan petunjuk yang diberikan oleh Allah SWT,
Biarkan hati nurani anda menjawabnya........
Mungkin ini adalah sebuah peringatan dari allah supaya kita introspeksi diri, karena seringnya kita terlena oleh pandangan mata tanpa memikirkan pantaskan bagi kita mendapatkannya dan mamputah kita mempertanggung jawabkannya . karena semua yang kita peroleh di dunia ini pada akhirnya akan dimintai pertanggung jawaban oleh Allah SWT