nama : Syaiful Anam
1.1 Latar
Belakang
Seiring
perkembangan jaman, teknologi komputer mengalami kemajuan yang sangat pesat.
Perkembangan ini mendorong berkembangnya teknologi database dan web service
sehingga memungkinkan dibuatnya suatu
sistem informasi
manajemen aplikasi yang berbasis web.
Perolehan data
kependudukan di Indonesia masih tergantung pada data hasil sensus dan survei
atau data administratif yang diperoleh secara periodik dan masih bersifat
makro, kebutuhan data mikro penduduk untuk identifikasi calon pemilih pemilu,
penyaluran dana jaring pengaman sosial, bantuan untuk penduduk miskin, dan
kegiatan perencanaan pembangunan dirasakan masih belum akurat karena tidak
diperoleh dengan cara registrasi.
Atas dasar
pertimbangan tersebut maka diperlukan petunjuk pencatatan dan pemutakhiran biodata
penduduk.
Di dalam sistem
administrasi kependudukan yang ada pada saat ini, masih banyak instansi pemerintahan
yang belum memanfaatkan teknologi komputer untuk memproses data kependudukan
ini. Di sebagian daerah memang telah memanfaatkan teknologi komputer untuk mengolah
data kependudukan ini. Namun belum mengadopsi suatu sistem kependudukan yang berlaku
secara terintegrasi dalam skala yang lebih luas sehingga masih dimungkinkan
adanya duplikasi data untuk identitas penduduk.
Pada proyek
akhir ini, akan dibangun sebuah sistem aplikasi kependudukan, yaitu sistem yang
dapat digunakan untuk mencatat data kependudukan dan mencangkup hal-hal yang berkaitan
dengan data kependudukan tersebut
seperti
pencatatan biodata penduduk, kematian, perpindahan penduduk dll. Sistem
aplikasi kependudukan ini dibuat dengan memanfaatkan teknologi replikasi yang
ada pada database Oracle untuk membuat sistem database terdistribusi dan untuk
mempermudah pengaksesan sistem aplikasi kependudukan ini akan dibuat berbasis
web.
1.2 Rumusan
Permasalahan
Berdasarkan
uraian di atas, maka permasalahan yang timbul dalam pengerjaan proyek akhir ini
antara lain adalah:
1. Bagaimana
membangun sistem aplikasi yang dapat menjalankan fungsinya secara akurat dan
dapat diintegrasikan dengan baik di semua tempat.
2. Bagaimana
dapat menghasilkan suatu sistem aplikasi yang mempunyai ketersediaan data dan
performansi yang tinggi.
1.3 Tujuan
Tujuan dari
proyek akhir ini adalah membangun aplikasi kependudukan yang diharapkan mampu
untuk:
1. Mampu
mengolah dan memproses data kependudukan dengan baik dan terintegrasi.
2. Mampu
menyediakan layanan aplikasi dengan kualitas yang tinggi serta kemudahan akses
data dalam proses
pengolahan,
penyimpanan dan pengeditan data dapat dilakukan dengan baik.
1.4 Batasan
Permasalahan
Pada proyek
akhir ini, batasan permasalahannya adalah :
1. Aplikasi yang dibuat berbasis web, dibangun
dengan bahasa PHP dengan basis data Oracle 9i.
2. Sistem basis data terdistribusi yang diterapkan
adalah replikasi multimaster dengan tipe asynchronous, menggunakan 2 master
site.
3. Melakukan proses administrasi terhadap data
kependudukan termasuk hal-hal yang berkaitan yaitu seperti pemrosesan KTP,
Kartu Keluarga, Akta Kelahiran, Catatan Pindah, Catatan Kematian serta Akta
Nikah.
4. Ketika Oracle mengenali adanya data konflik,
maka penyelesaiannya dilakukan manual oleh database administrator.
2. PERANCANGAN
SISTEM
2.1 Desain
Database
Langkah awal
yang dilakukan dalam tahap ini adalah merancang desain database dari sistem aplikasi
ependudukan ini dan konsep yangdibuat adalah sebagai berikut :
Dalam konsep
data model yang ditunjukkan pada gambar 3.1 terdiri dari 11 tabel dengan
perincian sebagai berikut :
Gambar 2.1 Blok diagram
proyek akhir
Gambar 2.2 data alir diagram
level 0
Pada data alir
diagram level 0 ini menunjukkan proses yang terjadi pada aplikasi kependudukan
pada level 0 yaitu secara umum operator melakukan permintaan data kependudukan
ke sistem. Visitor dibatasi pada level tertentu saja, seperti hanya view data
dan pencarian data dengan melakukan permintaan info kependudukan ke sistem
aplikasi.
Gambar 2.3 data alir diagram
level 0
Pada data alir diagram level 1
ini menunjukkan proses yang terjadi pada aplikasi kependudukan pada level 1
yaitu proses-proses yang dilakukan oleh operator. Operator dapat melakukan manajemen
data penduduk, manajemen data kecamatan,
manajemen data kabupaten kota, dan manajemen data pekerjaan.
Pada data alir diagram level 2
ini menjelaskan proses yang lebih detail dari manajemen data personal penduduk.
Disini operator dapat melakukan manajemen data personal penduduk. Beberapa
transaksi yang dapat dilakukan oleh operator diantaranya manajemen catatan
kematian, manajemen akta nikah, manajemen catatan pindah, manajemen kartu tanda penduduk dan manajemen
kartu keluarga.
2.3 Pembuatan
Replikasi pada Oracle
Proses pembuatan replikasi
meliputi penambahan master site, pembuatan replication administrator,
penambahan master site schema, penjadwalan koneksi antar server, penjadwalan eksekusi
data antar server, pembuatan master group dan pemilihan object replikasi.
Proses pembuatan replikasi pada database oracle ditunjukkan dengan flowchart
sebagai berikut :
3. UJI COBA DAN
ANALISA
Tahap pengujian aplikasi
dilakukan untuk menguji sistem aplikasi yang dibuat apakah mampu memproses
transaksi-transaksi di dalam sistem dengan baik. Selain itu bertujuan untuk memastikan
jalannya sistem sesuai yang diinginkan. Pengujian distribusi bertujuan untuk mengetahui
mekanisme komunikasi antar server pada skema replikasi, waktu yang diperlukan untuk
proses distribusi data adalah parameter utama dalam pengujian ini. Berdasarkan
tujuan tersebut, skema pengujian distribusi meliputi :
1. Pengujian distribusi terhadap
eksekusi query INSERT, UPDATE dan DELETE
2. Pengujian bertahap untuk
setiap jenis query dengan sejumlah 5000, 25000, 50000 dan 100000 record secara
kontinyu.
Dari serangkaian pengujian
distribusi data, didapatkan perbandingan waktu yang diperlukan untuk melakukan
eksekusi query terhadap sejumlah data dengan rincian sebagai berikut :
Gambar 3.1 Grafik
perbandingan waktu eksekusi data
Waktu eksekusi untuk setiap jenis
query dapat dikategorikan sebagai perbedaan linier, meski diuji menggunakan
jumlah record yang berbeda, berikut ini adalah waktu rata-rata eksekusi query tiap
detik :
Tabel 3.2 Waktu rata-rata
eksekusi query
Pada tabel 3.2
tercatat perbedaan waktu eksekusi query yang tidak terlalu signifikan, perbedaan
waktu eksekusi dipengaruhi oleh berbagai aspek, seperti interferensi media jaringan,
kemampuan operasional server dalam
mengelola tablespace
atau task queue pada sistem yang sedang berjalan.
Waktu eksekusi yang
dimaksud adalah durasi proses runtime oracle ketika melakukan parsing query SQL
yang diberikan secara kontinyu, penyusun menghitung waktu eksekusi dimulai dari
action handler aplikasi kependudukan hingga data pada oracle selesai dimanipulasi
yang ditandai berhentinya load process pada aplikasi. Secara logical waktu yang
diperlukan untuk eksekusi dan replikasi adalah 2 hal yang berbeda, namun untuk
mengukur kecepatan replikasi, waktu eksekusi menjadi parameter pengukuran. Hal
ini disebabkan tidak
tersedianya tool atau
parameter pengukuran yang tepat untuk menghitung kecepatan replikasi dalam menyediakan
data terkini selama proses replikasi berlangsung.
Disamping itu, output
proses parsing query yang dijalankan oleh salah satu master site akan langsung
dikirimkan kepada master site yang lain dalam waktu yang hampir bersamaan.
Sehingga ketersediaan data terkini untuk setiap master site berjalan beriringan
dengan proses eksekusi query, atau dengan kata lain, ketika proses eksekusi query
telah dijalankan disaat itu pula proses manipulasi data dari hasil replikasi
berakhir.
4.
KESIMPULAN
Setelah melalui tahap
perencanaan, pembuatan dan serangkaian pengujian terhadap perangkat lunak pada
proyek akhir ini, penyusun menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Implementasi database terdistribusi pada suatu
sistem aplikasi dapat menghasilkan performansi yang baik menyangkut ketersediaan
data. Dengan adanya replikasi database yang dapat menghasilkan kesamaan posisi
data pada beberapa master site, maka memungkinkan adanya pembagian beban dalam
pengaksesan kerja server, sehingga kegagalan pengaksesan data dapat
diminimalisasikan.
2. Dari serangkaian pengujian distribusi oracle
diperoleh hasil perbedaan waktu eksekusi query yang tidak terlalu signifikan terhadap beberapa jumlah data.
Disamping itu, output proses parsing query yang dijalankan oleh salah satu
master site akan langsung dikirimkan kepada master site yang lain dalam waktu
yang hampir bersamaan.
5.
DAFTAR PUSTAKA
[1]
Rouf Syarifuddin, DATABASE TERDISTRIBUSI BERBASIS ORACLE UNTUK APLIKASI
PERBANKAN, Tugas Akhir Jurusan Teknologi Informasi Politeknik Elektronika
Negeri Surabaya, Surabaya 2006.
[2]
Curino Carlo, Jones Evan, Zhang Yang, Madden Sam. (2010). Schism: a WorkloadDriven
Approach to Database Replication and Partitioning, The 36th International
Conference on Very Large Data Bases, September 13-17, 2010, Singapore
[3]
Goel Sushant, Buyya R. (2006). Data Replication Strategies In Wide Area Distributed
Systems, Grid Computing and Distributed Systems Laboratory, University of
Melbourne, Australia.
[4] Mustafa
Bin Mat Deris. (2001). Efficient Access Of Replicated Data In Distributed
Database Systems, Halaman 2-3, Universiti Putra Malaysia,
Malaysia.
[5]
Website:http://download.oracle.com/docs/cd/B10501_01/server.920/a96567/repo verview.htm#12636.,
diakses pada tanggal 13 Januari 2010, pada pukul 10.00
[6]
Website:http://download.oracle.com/docs/cd/B14117_01/index.htm, diakses pada tanggal
25 Januari 2010, pada pukul 18.00
[7]
Website:http://download.oracle.com/docs/cd/B10501_01/server.920/a96567/repmaster.htm#25275,diakses
pada tanggal17 Pebruari 2010, pada pukul 14.30
[8]
Website:http://download.oracle.com/docs/cd/B10501_01/server.920/a96653/concepts.htm,
diakses pada tanggal 4 Maret2010, pada pukul 20.00